Rabu, 15 Januari 2014

LOVE BOAT: Cinta Datang Tiba-Tiba... [Episode-4]




Kegiatan Bayu hari ini tidak berbeda dari biasanya. Naik sepeda motor ke kampus, bercengkrama bersama teman-teman sejurusan di sekretariat MTM ITB, makan siang di warung belakang Kampus, dan menghabiskan waktu di lab komputer. Tapi entah mengapa, hari ini dilalui Bayu dengan rasa yang berbeda, dia lebih banyak tersenyum bahkan untuk alasan yang tidak dapat dijelaskannya. Ketika Bayu tersadar akan perubahannya, rasa sesal sesekali berkecamuk di hatinya, “ah..kenapa ga brani minta no hp nya ya? Jadi kepikiran terus..”. 

Ingin rasanya Bayu berbagi kisahnya pada beberapa teman terdekatnya dengan harapan mungkin akan menemukan solusi mengatasi keresahannya, tapi ketika bertemu dengan mereka, langsung saja Bayu mengurungkan niatnya. Bayu tahu benar resiko apa yang akan dialaminya setelah itu, ya benar…kisah yang akan diceritakan Bayu akan membahana kemana-mana, dan mungkin akan jadi topik pertama yang dibahas teman-temannya sepanjang minggu sambil menyanyikan lagu dan memperagakan adegan mesra Jack memeluk pinggang Rose yang sedang merentangkan tangannya di ujung kapal “titanic” setiap mereka bertemu dengan Bayu. Membayangkannya saja Bayu sudah terbahak-bahak, “ah..mending diem ajalah” Batin Bayu sambil berjalan menuju lab komputer kampus tempat dimana Bayu biasanya menghabiskan waktunya.

Setibanya di Lab Komputer Bayu mendapati suasananya sedikit lebih sepi dari biasanya. Bayu merasa tidak ada hal penting yang mendesaknya untuk sibuk saat itu, “mending buka friendster dulu “ ujar Bayu di dalam hati. Segera Bayu duduk di depan salah satu monitor komputer dan mulai mengaktifkan account friendsternya. Ada 1 pesan masuk! Alangkah terkejutnya Bayu ketika membaca pesan tersebut yang tidak lain adalah pesan yang dikirimkan Arli tadi malam. 

Jantung Bayu berdebar kencang, bukan hanya karena tak menduga akan menerima pesan dari Arli kenalan barunya, tetapi juga karena rasa bahagia yang tak bisa Bayu pungkiri. Bayu semakin terpesona dengan Arli, “perempuan ini luar biasa canggih!” batinnya. Entah sudah beberapa kali Bayu mengulang membaca pesan dari Arli, tapi tetap saja setiap membacanya Bayu masih saja tersenyum bahkan sesekali tertawa seolah-olah pesan tersebut baru pertama kali dibacanya. Arli adalah perempuan pertama yang berhasil mengaduk-aduk perasaan Bayu, tak hanya sosoknya, tulisan Arli sekalipun mampu menghipnotis Bayu membuat Bayu seolah-olah sedang berada di sisi Arli dan tertawa bersama, “dasar kamu perempuan canggihhh..”,ujar Bayu sambil menatap monitor seakan-akan Arli ada disana mendengarkannya. 

Bayu benar-benar merasa bersyukur Arli menghubunginya, setidaknya langkah Arli telah membayar “keterlambatan” Bayu mengambil sikap. Bayu semakin bahagia ketika melihat deretan 11 angka yang merupakan nomor handphone Arli. 1 lagi langkah Arli yang berhasil menyelamatkan Bayu dari dilema mengambil keputusan…”keberanian perempuan ini 10 jempol.. ” gumam Bayu bahagia.

Bayu segera mengambil handphone putih mungil dari saku celananya dan menekan tombol-tombolnya sambil menatap monitor komputer dan segera menyimpan datanya di memory handphone, meskipun saat itu deretan 11 angka tersebut sudah lebih dulu tersimpan di ingatan Bayu dengan sempurna. Bayu mulai menyusun kata-kata yang paling pas untuk dikirim kepada Arli melalui sms. 

‘Hai Arli apa kabar, sehat kan?’ terketik dengan sempurna namun segera dihapus Bayu, “persis bahasa percakapan di buku bahasa Indonesia” batin Bayu sambil mencoba kalimat berikutnya, ‘hai Arli ini Bayu, kenalan kamu di kapal laut yang kem..’belum sempat menyelesaikan 1 kalimat, Bayu segera menghapusnya, “kurang menarik untuk seorang Arli”, batin Bayu. Lagi-lagi Bayu berkutat dengan handphonenya dan mulai mencoba lagi, ‘wanita tercanggih di dunia, apa kabar’, Bayu berhenti sejenak dan membaca berulang-ulang, “hampir tepat..tapi kok rasanya masih kurang ya?” Bayu bertanya dalam hati. Kemudian Bayu membuka profile friendster milik Arli memandang fotonya berlama-lama, memperhatikan senyumnya yang persis sama dengan senyum yang dilihat Bayu di kapal, dan tentu saja raut wajahnya…raut wajah yang semakin tegas menunjukkan personalitasnya yang kuat dan tegas, “dasar..si pejuang tangguh” gumam Bayu. perlahan-lahan Bayu mulai mengetikkan kata-kata di handphonenya, “Hai Arli pejuang tangguh, aku mau konsultasi hukum nih (Bayu)”. 

Peluang ga datang dua kali..udah saatnya memperjuangkannya”, ujar Bayu dalam hati sambil menekan tombol ‘send’ handphone miliknya. Seketika itu juga jantung Bayu kembali berdegub kencang..bahkan lebih kencang dari yang sebelumnya..  

[to be continued..]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar