Jumat, 17 Januari 2014

LOVE BOAT: Cinta Datang Tiba-Tiba.... [Episode-13]


[Episode sebelumnya: Bayu menarik nafas panjang, menggenggam tangan Arli semakin erat, dan kemudian berkata, "Arli, kamu mau ga jadi pacarku?". Tak disangka, beberapa menit berselang, Arli tak bergumam sedikitpun.. dia hanya memandang lurus ke depan tanpa ekspresi, begitu biasa-biasa saja. Di dalam hati Bayu bertanya, "Apakah ini tanda penolakan?" jantungnya berdetak kencang, telapak tangan Bayupun bertambah dingin... Sebenarnya, ada apa dengan Arli??]


Di dalam hati Bayu bertanya, "Apakah ini tanda penolakan?" jantungnya berdetak kencang, telapak tangan Bayupun bertambah dingin. 
Arli mengakhiri sikap diamnya, tetapi sungguh aneh, bukannya menjawab pertanyaan Bayu tadi, Arli malah membahas hal yang sama sekali tidak begitu penting untuk dibahas disaat-saat seperti ini, bertingkah seolah-olah Bayu sedang tidak "menembak"nya. "Tangan kamu dingin banget Bayu, berasa seperti es".. titik.. itu saja, tidak ada sedikitpun komentar dari Arli soal pernyataan Bayu. sedikit meringis Bayu berkata, "makanya...buruan jawab pertanyaanku, jantungku udah mau copot, butuh tenaga untuk mengungkapkan perasaanku kepada kamu Arli, tanganku ga bakal sedingin ini, kalau kamu menjawab pertanyaanku sekarang", ujar Bayu seperti sudah tak mampu membendung perasaannya yang sejak lama ia pendam itu. 
Arli masih terlihat biasa saja tanpa ekspresi.. Ia diam, hanya menatap ke depan.. tangan bayu semakin dingin, lebih dingin dari sebelumnya. beberapa menit kemudian Arli memeluk lengan kanan Bayu yang sedang menggenggam telapak tangan kirinya dan menyandarkan kepalanya tepat di atas Bahu kanan Bayu sambil berkata, "kalau begini...apa masih perlu aku jawab?"
Betapa girangnya Bayu.. dengan segera dia menjawab, "ga..ga usah dijawab, sudah terjawab kok". Beberapa menit berlalu, suasana sudah lebih rilex, Bayu bertanya, "kenapa lama sekali untuk menjawab pertanyaanku tadi, mau menyiksaku berlama-lama?". Dengan santai Arli menjawab, "udah berasa sekarang ya ga enaknya menunggu lama? dari mana aja kamu baru ngomong sekarang??" keduanyapun tersenyum bahagia dan kemudian tertawa bersama.. 
Tidak disangka Bayu menekan ujung hidung Arli sambil berkata, "aku ini ga lemot-lemot amat sampai ga ngerti perasaan kamu ke aku, tapi aku menunggu waktu yang pas untuk menyatakan perasaanku kepada kamu. Aku ga rela harus nembak kamu dengan sms atau telfon, aku harus melihat wajah kamu waktu nembak kamu, supaya aku yakin. Pas baca sms kamu yang 5 halaman itu, seneng banget rasanya, pengen segera nembak kamu saat itu juga, tapi tetep ga rela kalau ga ketemu kamu langsung". Mendengar pernyataan Bayu itu, Arli tersipu-sipu, rasa penasaran Arli terjawab sudah..bagi Arli, mungkin tindakannya yang lebih dulu memberi pernyataan pada Bayu tentang perasaannya adalah suatu keagresifan yang masing jarang dilakukan perempuan, tetapi untuk Arli pribadi, hal itu sebanding dengan apa yang dirasakannya saat ini...

Hujanpun mulai mereda, Bayu mengajak Arli untuk pulang, mengingat haripun semakin malam... sebelumnya Arli meminta Bayu memberhentikan motornya di depan salah satu mini market untuk membeli 2 botol air mineral ukuran masing-masing 1,5 liter, untuk stok minuman di kosan sesuai permintaan Inat sahabat Arli. 

Setibanya di depan gang kosan Inat, Arli berpamitan dengan Bayu. Kali ini Bayu sedikit berani sekedar menggenggam jemari Arli sembari mengucapkan selamat malam dan pamit untuk pulang ke rumah. Arlipun menyambut dengan tersenyum malu.. Malam ini menjadi malam yang begitu indah bagi Arli dan Bayu, terutama bagi Bayu yang untuk pertama kalinya berpacaran, dan ia berbahagia untuk itu. Setidaknya sekarang dia sudah terbebas dengan status "jomblo perak" sebutan teman-teman Bayu bagi setiap orang yang belum pernah berpacaran sampai usia 25 tahun, karena Bayu sudah memiliki Arli di hatinya. 


Arli pulang sekitar pukul 22.00 Wib ke kosan Inat dengan rambut dan jaket sedikit basah, seperti kebiasaan Inat, malam inipun Inat kembali menanyakan sebuah pertanyaan, “udah ditembak belum?”. Sambil mengulurkan 2 litter air mineral merk Aqua pada Inat, Arli menjawab, “udah.. tadi udah jadian”. Inat shock dan langsung menarik Arli untuk duduk disampingnya, “hah? Beneran?? Gimana critanya… ayo dong…critain…” desak inat penasaran. Arlipun mulai menceritakan kisahnya malam itu kepada Inat. Dengan antusias yang tinggi, Inat mendengarkan dan sesekali tertawa.

Begitulah hari-hari berjalan...
tidak terasa, waktu telah berjalan hampir sebulan lebih lamanya. Arli telah pulang dari Medan dan memulai perkuliahan di semester IV, dalam kurun waktu itu, Arli dan Bayu mempertahankan hubungan Long Distance Relationship (LDR) nya dengan komunikasi baik dengan telfon, sms, atau chatting menggunakan Yahoo Messenger. 

14 Februari 2006
2 hari telah berlalu dari hari Valentine, yang biasanya dirayakan pasangan dengan menghabiskan waktu bersama. Tapi tidak dengan Arli dan Bayu. Arli tidak memaksakan kedatangan Bayu ke Depok, Arli mengerti status mahasiswa akan menyulitkan baik untuk mengatur waktu, ataupun soal ketersediaan uang untuk ongkos. Meskipun ini menjadi Valentine pertama mereka setelah jadian, tapi tidak menjadi masalah bagi Arli.
 

Siang itu Arli sibuk di kampus dengan seabrek tugasnya, dengan sedikit lelah, Arli menaiki tangga auditorium dan duduk selonjoran dengan santai di selasarnya, seperti kebiasaan mahasiswa lain. Sambil duduk santai, Arli membaca buku yang baru dipinjamnya dari perpustakaan pagi tadi. Tiba-tiba hp Arli berdering, "hah? dari Bayu". Segera saja Arli mengangkat telfon dan menjawab, "halo Bayu, ada apa nih siang-siang nelfon?", Bayu segera menjawab, "Arli, aku on the way ke tempat kamu, udah deket nih. Tadinya mau ngasih kejutan ga bilang mau dateng, tapi takut juga kamunya ada urusan, jadi aku telfon.. ga nyangka perjalanan Bandung Depok itu lama ya, aku sudah 5 jam di bus. Ini bus ekonomi sih, jadi banyak berhentinya hahahaha.. kamu lagi dimana? aku temui kamu baiknya dimana?" 

Arli begitu gembira mendengar Bayu datang menjumpainya, "wahhh.. surprise banget.. cape ya? thank you udah dateng jauh-jauh. Ketemuan di depan kober aja gimana? aku dikampus soalnya. Ntar kita langsung makan siang bareng. Kamu udah laparkan? mau ya..". Bayu tertawa, "hahaha iya, udah laper. oke, mungkin 15 menit lagi aku nyampe. Sampai ketemu Arli." 

KOBER
Arli menyambut Bayu dengan senyuman. Masih sedikit gugup, Bayu mulai menggenggam jemari Arli menyusuri jalanan Kober sampai menemukan angkutan kota menuju warung steak and shake terdekat untuk makan siang. Saat itu Bayu dan Arli tidak menyadari bahwa Ruth sahabat Arli sempat melihat mereka berjalan berpegangan tangan menuju WSS dari dalam angkot yang ditumpangi Ruth menuju kampus. Tiba-tiba hp Arli terdengar bunyi sms tutut.. "pengirim Ruth: Hei, pegang terus tangan si abang..uhhh aku juga mau kaya gitu, seperti dijaga sama si abang ya". Arli tersipu malu dan berusaha bersikap sewajarnya saja, karna saat itupun Arli masih gerogi berpegangan tangan dengan Bayu. Meskipun Bayu bukan pacar pertama Arli, tapi baru kali ini Arli mengizinkan laki-laki menggenggam tangannya. Entah kenapa, Arli percaya betul dengan Bayu.

Hari ini Arli bahagia sekali menghabiskan waktunya bersama Bayu, seperti Valentine yang tertunda. Arli bingung hendak mengajak Bayu kemana, karena Bayu hanya memiliki sedikit waktu di Depok, dia memilih tidak menginap, katanya harus pulang malam ini juga ke Bandung. Arli bingung mengapa Bayu memaksakan pulang. tapi bagaimanapun juga Arli sudah cukup senang dikunjungi Bayu seharian ini. Untuk bersantai menunggu malam tiba, Arli mengajak Bayu ke tepi danau UI disebelah balairung UI, Arli memilih disana karena lokasinya tidak begitu jauh dari jalan raya dimana Bayu nanti menunggu angkutan menuju terminal Pasar Rebo, selain itu, tepi danau ini nyaman dan sejuk, dan pastinya tidak mengeluarkan uang, hahaha...  Di sana Bayu dan Arli ngobrol tentang apa saja, dan sesekali terlihat tertawa bersama. tidak terasa waktu untuk pulangpun tiba. 

Disisi lain
Lab komputer dan Sekretariat MTM ITB
Terlihat beberapa mahasiswa hilir mudik dengan kesibukannya masing-masing. "Eh, liat Bayu ga? kok dari tadi ga keliatan dikampus ya? di Labkom ga ada, di sekret MTM ga ada", tanya seorang mahasiswa kepada temannya yang sedang duduk santai di depan sekret MTM, "ga tau, tadi juga ada yang nyariin Bayu, tapi sampai sekarang ga muncul-muncul juga, tumben-tumbenan tu orang ngilang tanpa kabar.". Tiba-tiba muncul seorang mahasiswa lagi memasuki sekret MTM sambil menyela, "oh, tadi aku juga nyariin dia, udah kutelfon, katanya dia lagi service motor, jadi dia ga ke kampus hari ini. Tumben sih Bayu sebegitu nyervisnya sampai ga ngampus. tapi pas sms lagi, dia ga bales."

Keesokan harinya
Sekretariat MTM ITB
Bayu memasuki sekretariat dan meletakkan tasnya sembari duduk bersandar ke dinding. Beberapa temannya turut memasuki ruangan sambil saling melempar sindiran. "Kemana aja Bay? Service motornya kemarin seharian? ga kelihatan hasilnya?" dan disahut teman lainnya, "Eh..jangan salah.. ini service bukan sembarang service, ga bakal ada service beginian di Bandung... adanya cuma di Depok wkwkwkw" dan mereka tertawa terpingkal-pingkal. Bayu hanya terdiam pasrah jadi bulan-bulanan sindiran teman-temannya. Itulah resikonya kurang hati-hati menyimpan hal-hal urusan pribadi, begini jadinya. Bayupun ikut tersenyum menyemarakkan tawa canda teman-temannya. Entah siapapun yang menyebabkan terbongkarnya kunjungan Bayu ke Depok, tapi yang pasti, hari-hari Bayu akan dipenuhi candaan seputar depok dengan istilah service motornya. huffft... Bayu menghela nafas panjang sambil tersenyum. 

Berbulan-bulan sudah dilalui sejak Arli jadian dengan Bayu, tidak terasa setahun lebih waktu sudah berjalan. Sudah beberapa kali pula Bayu dan Arli saling berkunjung walaupun intensitas kunjungan Arli lebih banyak ke Bandung, karena dirasa lebih efektif dan efisien. Jika Bayu yang ke Depok, Bayu tidak menginap, tapi jika Arli yang Ke Bandung, dia akan menginap di kosan Inat ataupun Cimon sehingga waktu ketemuan Bayu dan Arli lebih lama. Sekian lama pacaran, sebenarnya orangtua Bayu baru saja mengetahui bahwa Bayu sudah pacaran, itupun dikarenakan sepupu Bayu yang sempat melihat Bayu menggandeng tangan Arli memasuki salah satu gereja di bandung untuk mengikuti ibadah kebaktian Minggu, menceritakan kejadian tersebut kepada Ibu Bayu. Singkat cerita, Kisah Kapal Keludpun dipaparkan Bayu kepada orangtuanya. Meskipun sedikit terkejut mengetahui anaknya yang pendiam justru mendapatkan kekasih perantau anak Medan yang kuliah di Jakarta, namun orangtua Bayu senang, karena dari cerita Bayu, orangtuanya yakin Bayu tidak salah memilih pasangan, dan serius menjalaninya.

Dan kali ini, giliran Arli yang mengunjungi Bayu di Bandung
Seperti biasa, Arli menginap di kamar Inat dan bermalas-malasan disana, selain berpacaran dengan Bayu. Kali ini Bayu mengajak Arli ke Lab komputer kampusnya, katanya Bayu bertugas hari itu. Arli menyetujuinya. Iseng Arli bergumam, "udah setahun lebih pacaran, kok aku ga kenal satupun temen kamu? jangan-jangan... kamu ga punya temen yaa???hayoo.." canda Arli. Sambil tersenyum Bayu menjawab, "kenal sama temenku itu beresiko. Kamu harus siap diisengin dan disindir mulu sama mereka. Mau?" Arlipun menjawab, "Yah, kalau gitu ga usah dikenalin ke semuanya dong, dicicil gitu, kenal satu temenmu dulu.. yang lain entar aja." Bayu sedikit berpikir dan melanjutkan, "oh ya udah, aku coba hubungi temanku yang juga bertugas sekarang denganku di Lab, namanya Altur", Bayupun mengetik sms kepada Altur. Tidak berapa lama ada balasan dari Altur yang mengatakan dia ada di Lab komputer. "Alturnya udah di Lab kok, ntar ku kenalin sama dia, aku udah bilang ga usah bilang siapa-siapa, supaya ga berisik anak-anak ntar" ujar Bayu sambil tersenyum dan segera berboncengan dengan Arli menuju Lab Komputer. 

Dan, 
Alangkah terkejutnya Bayu terlebih-lebih Arli ketika melihat ruang Lab Kom tidak hanya terdapat Altur seorang, tetapi ditambah temen-temen Bayu lainnya. Bayu sedikit bertanya, "Loh kok?" dan teman-teman Bayupun tertawa sambil berdehem usil, "ehm..bawa siapa itu. Kenalin dong Bay.. oh.. urusan service motor waktu di depok ya?" sindir seorang dari mereka disambut derai tawa keseluruhannya. dengan tenang Altur berkata, "aku ga bilang apa-apa soal kedatangan Arli kesini, aku cuma forward sms kamu Bay ke mereka-mreka ini" dan kembali derai tawa terdengar membahana diruangan itu. Meskipun banyak salah tingkah dan sedikit gerogi dengan keusilan teman-teman Bayu, tapi Arli cukup senang dengan kedekatan teman-teman Bayu.. Ia merasa nyaman berada disana. Sedikit banyak Arli menjadi semakin mengerti, mengapa Bayu susah sekali mengerti isi pikiran Arli sebagai perempuan, bagaimana tidak! di Rumah Bayu, hanya ibu Bayu saja perempuan disana, sementara dikampus, seperti yang Arli lihat saat ini, hanya dirinya seorang, perempuan dilabkom ini, Bayu sepertinya minim pengalaman bergaul dengan perempuan.

Begitulah hari berlalu bersama Bayu di Bandung. Namun kegiatan Arli dan Bayu tidak lagi sebatas mengunjungi objek wisata, tapi Bayu sudah mulai sharing tempat-tempat dimana Bayu biasanya menghabiskan kesehariannya bahkan mulai sedikit demi sedikit mengenalkan Arli dengan orang-orang terdekatnya.

Disuatu sore kala itu.
tepat dilapangan di depan gedung sate, Arli sedang duduk santai menikmati minuman dingin di tangannya bersama Bayu, "Bayu, aku suka lagu-lagu yang kamu puterin waktu kita di labkom. Koleksi lagu kamu banyak? burn dalam satu CD dong, ntar aku tinggal stel di komputer di kamar. Kalau download kebanyakan." Bayu melihat peluang untuk sebuah rencana yang ada dibenaknya. "Oke, besok kita burn ya lagu-lagunya", jawab Bayu sambil tersenyum, sementara Arli tidak mengerti ada rencana lain di hati Bayu saat itu.

Keesokan harinya.
Dengan memakai jeans Inat dengan motif garis vertikal berwarna coklat, dengan kaos dan jaket milik Cimon serta kaos kaki dan sepatu kets milik Cimon, Arli duduk di boncengan motor Bayu. Sementara motor melaju, Arli bertanya, "kita mau kemana sore ini? udah punya rencana belum?" sambil tetap berkonsentrasi melihat ke arah jalanan Bayu menjawab, "kan kita mau nge-burn lagu-lagu ke CD. ya kan?". Arlipun berhenti bertanya. Namun entah kenapa, Arli merasa sedikit aneh. Arli membayangkan Bayu akan membawanya ke daerah kampus, dimana banyak rental komputer yang menyediakan jasa untuk nge-burn. Tapi nyatanya, Bayu membawa Arli ketempat yang Arli belum pernah jalanin bersama Bayu sebelumnya, hanya saja lokasinya melewati terminal lewi panjang. Hanya itu tempat yang Arli kenali. "Bay, kamu sebenarnya mau ngajak kemana sih? aneh.. masa udah perjalanan jauh ga nyampe-nyampe juga. Mana ini masuk gang pula. Kita mau kemana?". Dengan tenang sambil tersenyum Bayu menjawab, "kan katanya mau nge-burn CD, ini ya mau ke tempat nge-burn nya". Dan kali ini, untuk pertama kalinya Arli meragukan jawaban Bayu. Arli bergumam dalam hati, sebenarnya aku mau dibawa Bayu kemana??

[to be continued..]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar