Rabu, 15 Januari 2014

LOVE BOAT: Cinta Datang Tiba-Tiba... [Episode-6]


Libur panjang telah usai. Arli tahu benar, hari-harinya yang santai akan lenyap dan tibalah hari-hari yang penuh rutinitas versi mahasiswa asrama. “hmm…” Arli menghela nafas, “besok kuliah pertama, ga boleh telat. Padahal udah terbiasa bangun rada siangan. Bisa kebawa-bawa nih malesnya. Harus cari solusi!” gumam Arli dalam hati. Segera saja Arli mengambil 2 jam waker milik Arli yang sudah lama tidak diutak-atik. Arli yang selalu berjuang untuk bangun pagi memerlukan setidak-tidaknya 2 jam waker untuk menimbulkan kebisingan, bukan untuk membangunkannya karena Arli tak akan terbangun dengan suara waker-waker itu, tapi untuk membangunkan teman-teman sekoridornya yang selanjutnya akan menggedor-gedor pintu Arli sambil teriak, “Arli…matiin wakernya, brisikkkk..Arli…banguuunn.., matiin wakernyaaa..”, dengan strategi begitu, pastilah Arli terbangun. Kali ini Arli memilih menyetel wakernya untuk pukul 4.30 pagi, dengan pertimbangan paling juga bangun beneran jam 5.30 pagi hahahaha…

04.30 a.m.
Gedung E-2 lantai 4
Asrama Mahasiswa UI


“kringgg…kringg..” suara waker pertama Arli. “tididit…tididit…” suara waker kedua Arli. “kringgg..kringgg… tidididt….tididit…” begitulah suara waker Arli bersahut-sahutan sementara Arli masih tidur dengan lelap sambil menempelkan tubuhnya ke dinding sebagaimana kebiasaan Arli yang meniru cicak. Seorang mahasiswi keluar dari kamar yang bertuliskan E2-4/05, Dika namanya. Sambil menenteng handuknya Dika menghampiri pintu kamar Arli dan mulai menggedor-gedor, 


“Arli…..banguuunnn.. wakerrnya matiiinn…berisikkkk. Arliii wakernya matiiinnn..banguuunnnn. kuliah pagi ga??? Bangunnn…”, sayangnya tidak ada suara yang menyahut dari dalam, berarti gedoran pertama gagal. Dikapun beranjak menuju kamar mandi. Tidak berapa lama berselang, Mona keluar dari kamar E2-4/07 yang bersebelahan dengan kamar Dika. “woi…bangunnnn woi..” teriak Mona di depan pintu kamar Arli. “woi..kuliah ga? Bangunnnn…” usaha kedua Mona membangunkan Arli. “Iya...bentar” sahut Arli masih tidak bergeming dari posisi tidurnya. Mona masuk kembali ke kamarnya mengambil segelas air beserta sikat gigi dan odolnya, kemudian Mona melangkah menuju kamar mandi. Sudah kebiasaan Mona yang harus sikat gigi dengan air mineral “aqua”. Setidaknya masih jago Mariah carey yang setiap konser harus disediakan bergalon-galon air mineral terbaik untuk mandinya, hehehehe…
 
Beberapa waktu berselang, Mei keluar dari kamar nomor dua puluhan yang terletak di sisi ujung koridor menuju kamar Arli, “woiii, bangun. Bagi gula dong..Arlliiii…bangunnnnnnn”. Dengan perlahan-lahan Arli duduk di tempat tidurnya, mencoba membuka mata yang masih mengantuk dan melihat angka-angka pada jam wakernya, 05.30 pagi. Arli beranjak membuka pintu kamarnya dan segera menyodorkan toples gula pada Mei, “aku bagi ya…tapi dicampur air dingin” kata Arli yang tau betul kebiasaan Mei pagi-pagi adalah minum teh manis panas dan Arli selalu malas harus menunggu teh manisnya menghangat. Mei beranjak meninggalkan Arli sementara Arli mengikutnya namun berbelok menuju kamar mandi.

Arli sedikit berteriak, “woi..siapa yang udah mau selesai mandinya?” dari beberapa kamar mandi teriak, “aku baru mulai..”, yang lain menyahut, “aku juga..” dan kamar terujung berkomentar, “makanya neng..kalo pintu digedor, bangun… waker sampe 2, ga bangun-bangun juga hahaha”. Arli segera meletakkan handuknya di salah satu pintu kamar mandi yang masih berisi, “aku ntar mandi disini ya..jangan kasih orang lain” ujar Arli dari luar sambil berlalu mengambil kotak alat mandinya dan menyikat gigi. Selanjutnya Arli meninggalkan kotak alat mandinya di depan pintu kamar mandi yang dipilihnya, dan pergi menuju kamar Mei untuk menikmati segelas teh manis hangat bikinan Mei.

07.45 a.m
Tempat pemberhentian bis kampus
Di depan Asrama Mahasiswa UI


Rambut Arli digerai karena masih basah sehabis keramas, terlihat lapisan tipis bedak baby di wajah Arli. Dengan memakai kemeja lengan pendek kotak-kotak, celana jeans warna biru tua, sepatu sport dan ransel pink motif garis-garis putih, Arli berlari menuju Bis yang terlihat masih diam di depan Asrama. Hampir mendekati Bis, tiba-tiba bis bergerak..”pak…pak..tunggu…pakkkkkk…” teriak Arli yang akhirnya ketinggalan Bis kampus favorite nya yang ia juluki “bikun jepang” bis kampus yang berwarna kuning yang casingnya persis bis sekolah yang Arli lihat di film-film Jepang. “uhhh..”Arli menghela nafas karena kelelahan berlari dan duduk di halte menunggu Bis kampus berikutnya, “bakal telat nih..” batin Arli.

12.00 a.m
Kantin Asrama Mahasiswa UI


Kuliah perdana hari ini sudah berjalan setengahnya, Arli memilih untuk kembali ke asrama, makan, siang, bersantai sejenak di kamar, dan kembali ke kampus pukul 02.00 pm untuk mengikuti kuliah selanjutnya. Arli memilih kantin “kuning” yaitu kantin yang bagian bawah piring-piringnya di cat kuning oleh pemilik kantin agar tak tertukar dengan piring kantin lainnya. Soal rasa ya standar dan harga setaraf kemampuan mahasiwa. Arli memilih menu nasi putih, sayuran dan telur dadar dengan harga Rp 5.000,-. Arli tidak butuh waktu lama menyelesaikan makan siangnya, mungkin karena terlalu terbiasa makan sambil mengejar waktu. 


Belum sempat Arli beranjak menuju kamarnya di lantai 4, tiba-tiba terdengar nada sms masuk di handphone Arli, 1 pesan dari Bayu, “Siang Arli, sibuk? Mau chatting ga? Kebetulan aku lagi online di YM”. Arli bersorak dalam hati, “hore..bisa ngobrol lagi sama Bayu”. Arli segera membalas sms Bayu, “ga sibuk kok. Oke 5 menit lagi aku online ya”. Arlipun segera menuju warnet Asrama dan membuka accout YM nya. 

Obrolan mayapun segera berlangsung… sedang asik-asiknya chatting dengan Bayu, tiba-tiba ada yang aneh dengan bahasa Bayu. Di kolom balasan Bayu terlihat icon :* yang berarti “mencium”, disusul icon “membuka tangan dan memeluk” dan terakhir tulisan, “Arli..aku merindukanmu $%+_)*^#) “. Arli syok! “apa-apa’an dia. Baru juga kenal, bahasanya udah begitu?” pikir Arli. Belum sempat membalas chat Bayu, tiba-tiba accout YM Bayu sign out. Arli terdiam. Belum lepas dari keterkejutannya, tiba-tiba handphone milik Arli berdering, 1 panggilan dari Bayu…Arli bergumam, “sekarang, mau apa lagi dia?”...

[to be continued..]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar