Jumat, 01 Juli 2011

SANG PEJUANG KEHIDUPAN..

PENAMBANG BELERANG di KAWAH IJEN...

Rabu/29 Juni 2011
22.57 Wib


Hari libur,

biasanya mereka yang bekerja akan sangat menikmati hari ini..dimana mereka akan terbebas dari rutinitasnya. Itulah yang kualami hari ini..sempat kemarin berkeluh kesah sejenak di jejaring sosial, merasa pekerjaanku terlalu membosankan, datar, tidak berwarna..
Liburan kali ini tidak saja mendapatkan waktu yang menyenangkan berwisata bersama kedua orangtuaku, tapi juga mendapatkan teguran manis dari-Nya melalui satu tayangan inspiratif dari MetroTV.. yang mengupas kehidupan para penambang belerang di Kawah Ijen, dan aku menyebut mereka.. SANG PEJUANG KEHIDUPAN!

KAWAH IJEN...

Kawah Ijen berada di puncak Gunung Ijen yang merupakan salah satu dari rangkaian gunung berapi di Jawa Timur seperti Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Merapi. Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut. Kawah Ijen merupakan salah satu danau kawah terasam didunia dengan ph (0-0,5). Suhu Kawah ini mencapai 200 derajat celcius. Kawah ini mengandung kira-kira 36 juta meter kubik air asam beruap, dan diselimuti kabut berbau belerang, begitulah berbagai menjelaskan tentang Kawah Ijen ini.

Tapi bukan itu yang paling menarik perhatianku. Aku lebih tertarik memperhatikan mereka yang memanggul 2 buah keranjang yang diikatkan pada 1 buah kayu panggul yang bagian tengah kayu tersebut diletakkan diatas salah satu bahu sipemanggul.. tidak sekedar 2 buah keranjang anyaman, tapi kedua keranjang tersebut terisi penuh Belerang yang telah membeku dengan berat total berkisar dari 60 Kg s/d 120 kg..

SANG PEJUANG KEHIDUPAN..

ya, merekalah penambang belerang.. mendengar kata "belerang", otomatis terbayangkanlah aromanya yang sangat menyengat..kebanyakan orang menyebut aromanya seperti telur busuk. Kebayang ga jika ada orang yang kesehariannya menghabiskan waktu diarea belerang, ga sekedar belerang..tapi area letupan-letupan gas belerang yang masih aktif? sulit sekali menyadari bahwa itu benar-benar nyata.. bahkan ga jarang dari mereka telah menekuni pekerjaan menambang belerang selama hampir 25 tahun..

TIDAK MUDAH!

aroma bukan satu-satunya tantangan bagi mereka sang penambang belerang. tetapi mereka harus menempuh jalanan terjal menuju kawah Ijen yang berjarak sekitar 3 km perjalanan, ga sekedar 3 km, tetapi 3 km lengkap dengan kemiringan dakian sampai 60% beserta keranjang-keranjang pikulan berisi belerang beku seberat 60 s/d 120 kg di bahunya..sungguh luar biasa, dan kemudian mereka kembali menempuh 3 km lagi dengan tantangan yang sama untuk pulang ke tempat penimbangan belerang dan menerima upah.

Ketika sang pemilik acara menanyakan kepada para penambang belerang mengenai harapan mereka dari hasil kerja keras mereka, ada kalimat yang sungguh menegurku, "jadi penambang belerang ini sudah kami jalani sejak lama, demi mendapatkan upah, nanti dipakai buat kebutuhan sehari-hari, dan yang terpenting buat biaya anak sekolah..pinginnya ya anak kami tidak bernasib seperti kami..semoga saja pendidikan yang dia peroleh saat ini bisa membawa anak kami ke pekerjaan yang lebih baik nantinya. Kalau dibilang cukup atau ga cukup, ya kami cukup-cukupkan..maunya hati sih bekerja 7 hari penuh, tapi aroma belerang dan uapnya bikin ga enak, jadi cuma sanggup 5 hari seminggu..soal hasil, rejeki datangnya kan dari Tuhan"
tak salah aku menyebut mereka SANG PEJUANG KEHIDUPAN, bukan?

Aku merasa Tuhan berikan kemudahan hidup bagiku,

padahal selama ini masih sering ku keluh kesahkan..Karna lokasi kantorku yang lumayan jauh, aku harus bangun jam 5 pagi, beberes rumah bentar, mandi, dandan, trus jam 6.30 pagi berangkat..sementara itu sang penambang belerang harus bangun lebih pagi karna harus menempuh jarak 3 km dengan medan yang sulit agar sampai di kawah tepat waktu.

Setiap harinya aku ngantor dianterin adikku naik sepeda motor sampai ke depan kampus adikku, trus aku lanjutin naik angkot sampai di depan kantor..sementara sang penambang hanya BERJALAN KAKI, karna medan yang ada hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, dan tak jarang mereka tanpa alas kaki, kuatir tergelincir..

Setibanya dikantor, aku akan disambut ruangan yang bersih dan sejuk karna ada AC, dengan aroma buah apel dari pengharum ruangan, hmmm nyaman karna kursi yang akan kududuki seharian juga empuk, telah tersedia dispenser cold and warm lengkap dengan air mineral untuk diminum dikala haus...sementara itu sang penambang yang telah tiba dilokasi kerjanya akan segera berhadapan dengan gas-gas letupan belerang yang panas dengan bau yang sangat-sangat menyengat..tidak ada AC disana, tidak ada pewangi ruangan dan tidak ada kursi yang empuk, hauspun akan sering dirasa, namun air yang tersedia hanya sebanyak isi botol minuman yang biasa mereka bawa sebagai bekal dikala haus..

diperjalanan pergi atau pulang kantor aku akan menghadapi macet, atau jika hujan maka akan menghadapi genangan air..tapi aku terlindungi, karna aku didalam kendaraan. Sementara itu, sang penambang belerang akan menghadapi medan yang curam dan terjal dengan kemiringan sampai dengan 60%, jika hujan, jalanan semakin licin dan berbahaya, jika tidak hati-hati dapat saja tergelincir..Tidak disebutkan berapa penghasilan sang penambang, tapi yang pasti kehidupannya sangat sederhana..sementara aku, ya memang gajiku juga tak seberapa..tapi setidaknya aku masih bisa menikmati film-film yang diputarkan dibioskop, atau sekedar nongkrong di cafe menikmati menu yang sedap sepulang kantor...


DIINGATKAN OLEH-NYA

begitulah..sederhana, tapi teguran-Nya sungguh luar biasa. Semua orang ingin kehidupan indah dan nyaman, namun meskipun kehidupan kita belum seberapa dibandingkan harapan dan mimpi-mimpi kita, cobalah bercermin dari mereka yang berjuang mati-matian tiap harinya demi kehidupannya..itu akan mendidik kita untuk lebih bersyukur. Toh hidup ini akan selalu indah..semua tergantung cara pandang kita..dan menurutku, dengan bersyukur, semua akan terasa lebihhhhh INDAHHH...


TETAP SEMANGAT dan SELAMAT BERKARYA temans!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar